Harga bahan bakar minyak turun

Harga bahan bakar minyak turun lagi mulai Jumat, 16 Januari 2015. Meskipun demikian, pemerintah belum menetapkan angka pasti harga bensin dan solar yang mengikuti turunnya harga minyak dunia tersebut. Di samping itu, Menteri ESDM Sudirman Said juga mengungkapkan harga gas elpiji 12 kilogram mengalami penurunan.

Sejak pemerintah menyerahkan harga bahan bakar minyak pada pergerakan harga minyak dunia, konsekuensinya harga mau fluktuatif. Kadang naik, dan kadang pula turun mengikuti tren. Demikian pula yang terjadi saat ini ketika harga minyak dunia mencapai 45 dolar AS per barel untuk jenis Light Crude.

Belum ada angka pasti dari pemerintah terkait harga anyar, namun presiden Joko Widodo telah memberi perkiraan harga mau mencapai Rp 6.400 hingga Rp 6.500,00. Angka tersebut sejajar denganharga bahan bakar minyak bersubsidi sebelum pemerintahan Jokowi menaikkan harganya pada akhir November lalu.

Namun ucapan Joko Widodo ini tidak sejalan dengan pernyataan Pertamina. Walaupun sama-sama mengungkapkan jika harga BBM mau turun, Pertamina menyebutkan angka tersebut disertai dengan catatan jika tidak memiliki stok bahan bakar minyak. Dengan demikian, jika stok bahan bakar minyak masuk dalam hitungan, angkanya akan berubah menjadi Rp 7000 hingga Rp 7100,00.

Disampaikan oleh Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang, ” “Kalau harga itu (Rp 6.400-Rp 6.500/liter) jika kita hitung dengan MOPS (Mean of Plats Singapore ) harga sekarang atau beberapa hari di Januari. Artinya, harga tersebut

(seperti diungkapkan Jokowi) benar, namun dengan catatan kalau kita tidak punya stok BBM.

Diingatkan Bambang, “Pertamina kan punya stok bahan bakar minyak 22 hari, dan itu ada nilainya. Jika stok Pertamina dihitung sesuai prinsip akuntansi, maka harganya yang benar sekitar Rp 7.000-Rp 7.100/ liter.”

Disebutkan pula bahwa walaupun pemerintah mengumumkan harga BBM turun pada Jumat, hal tersebut anyar berlaku sekitar satu hingga dua hari setelah pengumuman. Hal ini dilakukan demi menghindari kerugian yang dialami pengusaha SPBU.

Foto: Jawapos